Kamis, 03 April 2014

Obyek Wisata Pura Ulun Danu dan Danau Beratan Tabanan Bali

pura ulun danu dan danau beratan
Pura Ulun Danu Beratan berlokasi di desa Candi Kuning, kecamatan Baturiti, kabupaten Tabanan, berjarak sekitar 80 km sebelah utara dari Denpasar menuju arah Singaraja atau dapat ditempuh dalam waktu sekitar dua jam. Pura ini berada di tepi danau Beratan dengan ketinggian sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut. Pura ini berada di kawasan wisata Bedugul yang sejuk dan dingin karena terletak di pegunungan Beratan dengan puncak-puncaknya yaitu pucak Mangu, pucak Pengalengan, pucak Sangkur. Di bagian selatan terdapat gunung Terate Bang, dan sebelah selatan terdapat gunung Tapak serta gunung Batukaru. Pura Ulun Danu Beratan digolongkan sebagai pura Dhang Kahyangan dan merupakan kompleks pura untuk pemujaan terhadap Sang Hyang Widhi dalam manifestasinya sebagai dewa Tri Murti, yaitu Brahma, Wisnu dan Siwa.


Danau Beratan yang dijadikan tempat pendirian pura ini karena danau Beratan dipandang memiliki nilai-nilai kesucian dan diyakini akan membawa kesuburan. Dalam babad Mengwi tidak dicantumkan secara persis berdirinya pura tersebut, hanya saja menjelaskan pura Ulun Danu Beratan didirikan setelah Pura Taman Ayun yang berada di desa Mengwi. Menurut Candra Sangkala, pura Taman Ayun didirikan pada tahun 1634 Masehi (1556 Saka). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pura Ulun Danu Beratan didirikan oleh raja Mengwi yang bernama I Gusti Agung Putu. Sejak mendirikan pura ini, raja Mengwi ini menjadi terkenal dan beliau diberi julukan nama I Gusti Agung Sakti.

Berkunjung ke Pura Ulun Danu Beratan, para wisatawan dapat menikmati keunikan pura dan lingkungan alam yang asri di sekitarnya. Suasana asri, sejuk, dan udara yang bersih mulai terasa sejak wisatawan menginjakkan kaki di lahan parkir menuju pura. Yang menarik pada pura ini adalah lokasinya yang terletak di tepi Danau Beratan membuat pemandangannya semakin mempesona, seakan-akan pura ini terapung di atas danau. Pura di Danau Beratan ini juga ada di uang kertas rupiah pecahan 50 ribu. Dari tempat parkir ini, wisatawan terlebih dahulu harus membeli karcis untuk memasuki lingkungan pura. Para wisatawan kemudian akan melewati jalan setapak yang dihiasi bunga-bunga, hamparan rumput, serta pepohonan cemara yang menghijau. Jalan setapak ini mengarah pada pintu masuk menuju pura (gapura). Sebelum memasuki gapura, cobalah untuk menengok sejenak sebuah candi Budha berupa stupa setinggi 5 meter yang dikelilingi 4 patung Budha di bagian bawah (candi Buddha) yang hingga sekarang masih digunakan sebagai tempat ibadah. Tidak jauh dari areal pura, juga terdapat bangunan masjid sebagai tempat ibadah untuk umat muslim. Keberadaan stupa dan masjid ini mengingatkan kita betapa toleransi beragama sudah dipraktekkan sejak lama oleh masyarakat Bali.

Memasuki gapura, kita akan melihat bangunan pura khas Bali yang dicirikan oleh menaranya yang bertingkat (meru). Di dalam kompleks pura setidaknya terdapat beberapa bangunan bermenara yang memiliki atap bertingkat, yaitu menara dengan atap 11 tingkat, 7 tingkat, dan 3 tingkat. Keberadaan menara bertingkat tersebut menggambarkan pemujaan terhadap tiga dewa, yakni Dewa Wisnu (11 tingkat), Dewa Brahma (7 tingkat), dan Dewa Siwa (3 tingkat). Yang menarik, karena terletak di tepi danau yang agak rendah, membuat daratan di sekitar pura kerap tergenang air ketika debit air danau sedang meluap. Kondisi ini menciptakan pemandangan yang sangat indah, di mana kompleks pura dengan gugusan menara bertingkat-nya seolah-olah berada di tengah danau. Keadaan saat air meluap ini merupakan momen terbaik untuk memotret Pura Ulun Danu Beratan.

Di lokasi ini,wisatawan bisa menikmati berbagai atraksi wisata, di antaranya parasailing atau speed boat. Parasailing di Bedugul tentu beda dengan parasailing di Pantai Tanjung Benoa, Nusa Dua. Atraksi ini sangat menarik karena kita akan terbang di atas danau, berkeliling menyimak perbukitan yang hijau yang kadang berkabut. Melihat Pura Ulun Danu dari udara dan menikmati desiran angin Bedugul yang dingin menusuk tulang. Ada juga jet ski dan speed boat yang siap mengarungi danau dalam satu putaran.. Untuk sekedar menghabiskan waktu, wisatawan juga bisa  berwisata jukung, ada beberapa atraksi wisata lainnya, seperti speed boat, sepeda bebek air, bola air,.melukis sketsa wajah, berfoto dengan burung, ular atau dengan hewan lainnya, dan ada juga kebun di areal pura, bisamemancing di tepi danau, tepatnya di bawah rimbunnya rumpun bambu. Apabila menginginkan suasana hutan dengan tanaman buah-buahan yang menggoda selera, wisatawan dapat menuju Kebun Raya Eka Karya yang terletak sekitar 300 meter dari Danau Beratan.Akhir perjalan di Bedugul akan lebih lengkap ketika mampir di Pasar Candikuning dekat pintu masuk ke areal Kebun Raya Bedugul. Di sana wisatawan bisa membeli berbagai buah seperti rambutan, salak, pisang, apel, dan lain-lain. Namun dari sekian buah itu, strawberi adalah buah yang paling terkenal dari Bedugul. Selain buah, juga bisa membeli sayur, tamanan hias, dan souvenir lain.